Friday, July 26, 2013

Industri Pengolahan Arang Bakau




Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan,jumlah lokasi dan kapasitas produksi perusahaan industri arang bakau adalah :

22 perusahaan berlokasi di Kecamatan Tebing Tinggi dengan kapasitas produksi 2.710/ton.
14 perusahaan berlokasi di Kecamatan Rangsang dengan kapasitas produksi 1.540/ton
11 perusahaan berlokasi di Kecamatan Merbau dengan kapasitas produksi 1.300/ton


Terus menipisnya kawasan area hutan bakau menjadi perhatian serius pemerintah karena disamping adalah menyangkut mata pencaharian masyarakat setempat untuk dimanfaat sebagai industri pabrik arang disisi lain juga menyangkut kerusakan ekosistem mangrove itu sendiri apabila terus di eksplotasi,hal ini di karena maraknya pengelolaan hutan bakau secara liar, menyebabkan kawasan hutan bakau terus menyempit setiap tahunnya.
Kerusaknya hutan bakau yang menjadi penyangga kawasan pantai menyebabkan terjadi abrasi di kawasan Kepulauan Meranti yang terjadi sepanjang tahun,terutama di kawasan barat dan utara pesisir pantai pulau rangsang,padang,dan merbau dan pesisir pantai kota Selatpanjang. abrasi yang bermuara dari rusaknya kawasan hutan bakau di pantai tidak hanya merusak tekstur pantai. Di sisi lain, dengan rusaknya kawasan hutan bakau, turut berdampak buruk pada eskosistem perairan pantai. Biota-biota pantai yang dulunya banyak ditemukan dan dijadikan sebagai sumber penghidupan masyarakat pantai, secara perlahan ikut musnah. Rusaknya eksositem ini menyebabkan terputusnya mata rantai makanan biota pantai yang kemudian menyebabkan matinya sejumlah biota pantai seperti udang dan ikan-ikan









0 comments:

Post a Comment